Cara Pasang Meta Tags Open Graph Facebook di Blog untuk Share Posting

Cara memasang Meta Tags Open Graph Facebook di Blog untuk Share Posting

SAAT kita share posting atau tulisan ke Facebook, maka tampilan normalnya di Facebook akan terdiri dari judul, gambar, url, dan deskripsi atau ringkasan tulisan bagian awal, seperti ini:
Share Posting Blog ke Facebook

Jika tidak tampil normal seperti itu, maka tambahkan Open Graph Meta Tags yang akan "generate Open Graph meta tags for title, description, url, and image (if one exists in the post)" kata AddThismah.

Cara Pasang Meta Tags Open Graph Facebook di Blog

1. Template > Edit HTML

Template > Edit HTML


2. Copas salah satu kode berikut ini di bawah <head> atau di atas kode <b:skin> template blog Anda.

KODE #1
  
<!-- Open Graph Meta Tags BEGIN -->
<meta expr:content='data:blog.pageName' property='og:title'/>
<b:if cond='data:blog.postImageThumbnailUrl'>
  <meta expr:content='data:blog.postImageThumbnailUrl' property='og:image'/>
</b:if>
<meta expr:content='data:blog.title' property='og:title'/>
<meta expr:content='data:blog.canonicalUrl' property='og:url'/>
<b:if cond='data:blog.metaDescription'>
  <meta expr:content='data:blog.metaDescription' property='og:description'/>
</b:if>
<!-- Open Graph Meta Tags END -->

KODE #2

 <!-- Open Graph Meta Tags BEGIN -->
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'>
      <meta content='ID FB ANDA' property='fb:admins'/>
      <meta content='ID APP FB ANDA' property='fb:app_id'/>    
<b:if cond='data:blog.url'>
<meta expr:content='data:blog.url' property='og:url'/>
</b:if>
<meta expr:content='data:blog.title' property='og:site_name'/>
<b:if cond='data:blog.pageName'>
<meta expr:content='data:blog.pageName' property='og:title'/>
</b:if>
<meta content='website' property='og:type'/>
<b:if cond='data:blog.postImageThumbnailUrl'>
<meta expr:content='data:blog.postImageThumbnailUrl' property='og:image'/>
</b:if>
</b:if>
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'>
<b:if cond='data:blog.postImageThumbnailUrl'>
<link expr:href='data:blog.postImageThumbnailUrl' rel='image_src'/>
</b:if>
</b:if>
<!-- Open Graph Meta Tags END -->


KODE #3

 <!-- Open Graph Meta Tags BEGIN -->
<meta expr:content='data:blog.pageName' property='og:title'/>
<meta expr:content='data:blog.canonicalUrl' property='og:url'/>
<meta content='article' property='og:type'/>
<meta expr:content='data:blog.title' property='og:site_name'/>
<b:if cond='data:blog.postImageUrl'>
<meta expr:content='data:blog.postImageUrl' property='og:image'/>
<meta property='og:image:width' content='1200'/>
<meta property='og:image:height' content='630'/>
<b:else/>
<meta content='URL LOGO BLOG ANDA' property='og:image'/>
</b:if>
<b:if cond='data:blog.metaDescription'>
<meta expr:content='data:blog.metaDescription' name='og:description'/>
<b:else/>
<meta expr:content='data:post.snippet' name='og:description'/>
</b:if>
<meta content='app_id' property='fb:app_id'/>
<meta content='fb_admins' property='fb:admins'/>
<!-- Open Graph Meta Tags END -->

3. Save!

Kode pertama dari AddThis. Kode kedua dan ketiga hasil "ngintip" kode Open Graph template blog yang tampilan share posting Facebooknya normal.

Kekuatan Cinta Rakyat buat Jokowi Bertahan, Yang Ingin Menjatuhkan Kian Kewalahan

 

Pencapaian Jokowi dalam 3 tahun memimpin yang menoreh banyak penghargaan dari luar, tidak akan berdampak dan berpengaruh pada mereka yang pro Gerindra, PKS, FPI ataupun termasuk Demokrat, meski mereka berobat masih menggunakan KIS. Tetapi pencapaian rezim saat ini justru akan membuat mereka yang mendukung Jokowi tidak mau meninggalkannya krn mereka akan berkata “tidak salah pilih” yang artinya akan memilihnya lagi dlm pertarungan 2019. Kenyataan yang ada pendukung rezim saat ini jauh lebih banyak daripada yg tidak dan pro dengan seperti disebutkan diatas.

Dengan demikian pertarungan politik (pilkada) serentak 2018 nanti yang kemudian disusul Pilpres 2019, sudah dibangun sejak dini. Isu yang amat trend kembali dimunculkan PKI Versus Islam. Pertanyaannya, kenapa isu PKI yang dipilih? karena 32 tahun Soeharto memimpin dan melanggengkan kekuasaanya berhasil mencuci otak segenap bangsa Indonesia bahwa PKI tidak bertuhan dan sangat kafir, sementara kenyataannya tidak demikian.

Di era Gusdur, doktrin-doktrin Soeharto dengan pasukan militernya dan platform golkar mulai ditepis dan Gusdur keras menantang sektarianisme agama bahkan sempat hendak mencabut TAP MPR yang melarang pemahaman marxis. Namun Gusdur ditumbangkan dengan keji oleh konspirasi terselubung Amien Cs.

Isu tersebut kembali muncul saat ini untuk menyerang rezim Jokowi ternyata seperti kewalahan, dimana justru Jokowi bukan ditinggalkan oleh para pemilihnya justru pendukungnya malah smkin cinta. Maka disiapkanlah sekaligus munculah tokoh yang selalu sibuk dan piawai dalam hal pelengseran yaitu Amien Rais. Dalam pilkada DKI nama Amien Rais muncul kepermukaan, dan sekarang sedang hot-hotnya, baik bicara soal DPR, KPK, HTI, PERRPU, dsb. Disisi lain Demokrat pimpinan SBY yang kini lebih banyak diam tentunya akan bikin kejutan kembali, yang jelas bukan lagi dengan istilah “lebaran kuda”.

Maka sudah sepatutnya generasi muda untuk menyimak orang-orang tua yang mengacau, jika itu anda anggap benar maka dukunglah pertahankanlah, jika itu jelas tidak benar, maka bangkitlah melawan, tidakah Indonesia ini bosan dipenuhi tua-tua pengacau sekaligus impoten.

Apa yang kau harapkan dari DPR, Tembok Perwakilan Rakyat kini buta dan tuli, DPR tidak bersinergi ataupun harmonis dengan pemerintah, dan kehilangan hakikat serta fungsi dari kelembagaan itu sendiri, karena yang dipikirkan sekaligus dilakukan hanya untuk kepentingan Partai. Maka tak usah heran jika korupsi berjamaah ada di dalam gedung tersebut yang uangnya mengalir ke partai-partai selain kantong pribadi. Tidakkah kita muak?

Yang berkecukupan atau menengah keatas mungkin biasa-biasa saja, tapi jika kita lihat mereka yang betapa sulitnya mendapat pekerjaan, mereka yang kelaparan tertidur di depan ruko dan pinggir jalana, mereka yang dipelosok yang hanya makan umbi-umbian, dst. Dan mereka itu menitipkan amanah untuk disuarakan yaitu Dewan Perwakilan Rakyat. Si Dewan justru lebih menyibukkan diri berkolaborasi dengan para elite politisi untuk sama-sama menumbangkan kekuasaan untuk kekuasaan. Sementara pemegang kekuasaan saat ini yaitu Jokowi sedang fokus untuk memperbaiki negeri ini yang sedang oleng, hal ini dapat dilihat dari etos kerja dan pendekatan kepada riil rakyat menengah bawah, seharusnya DPR mendukung jika mereka suara rakyat.

Yang amat ironis partai-partai besar yang selalu bicara atas nama rakyat, ormas-ormas keagamaan yang selalu bicara atas nama ketuhanan, DPR yang merupakan perwakilan rakyat, politisi yang selalu bicara atas nama kebaikan bangsa, bersatu padu memusuhi, menyerang, melengserkan, mengacau, mendikte, rezim saat ini yang banyak dicintai rakyatnya. Seharusnya mereka justru mendukung, kenapa tidak? Karena keserakan itu tanpa batas.

Kekuatan rezim saat ini bisa tetap bertahan karena kekuatan rakyat yang mencintainya. Dan mereka yang hendak menumbangkannya tentunya sangat sulit, terlihat dari beragam isu yang disajikan terpental satu-persatu, mereka lupa rakyat bersatu tak bisa dikalahkan dan kenyataan yang harus mereka terima, rakyat yang mencintai Jokowi jauh lebih banyak dari yang mendukung mereka.

Maka tak heran jika nama seperti Amien Rais, muncul kembali, DPR gaduh kembali, para politisi saling membabi buta, hanya untuk menumbangkan rezim saat ini tetapi dengan nafas yang tersengal-sengal karena selalu gagal.

Anak Bau Kencur, Fahri Hamzah, dan KPK

 
Fahri Hamzah dan Tsamara Amany
Mengenai kultwit saya tentang KPK dan Fahri Hamzah, saya sudah jelaskan berulang kali. Pandangan saya tentang KPK jelas bahwa lembaga ini harus terus didukung karena kinerjanya yang luar biasa selama ini dalam menangkapi para koruptor. Pandangan saya tentang Fahri Hamzah pun jelas bahwa ia mengalami sesat pikir dalam memahami KPK sehingga ia bisa mengeluarkan statement seperti 'E-KTP khayalan', 'KPK melakukan bisnis penangkapan', dan seterusnya.
Tapi kali ini saya tak akan menjelaskan soal itu lagi. Sesat pikir Fahri Hamzah sudah saya bantah lewat kultwit, artikel, bahkan beberapa video yang diupload oleh PSI di akun media sosialnya. Saya tak peduli dengan kata-kata yang menyebut saya sekadar ingin cari panggung atau popularitas, yang saya pedulikan adalah sesat pikir Fahri Hamzah ini harus dibantah agar tak dianggap menjadi sesuatu yang wajar. Tak pantas pimpinan DPR berucap jika tak punya bukti konkret.
Namun, dalam tulisan ini saya ingin membahas sisi lain yang menurut saya menarik dalam dinamika twitwar ini. Ada serangan mengenai kebaruan saya dan partai politik tempat saya bernaung. Semua berawal dari twit Fahri Hamzah sendiri.
"Maklum partai baru, kita didik aja. Tapi semua ini pendukung agar korupsi di DKI ditutup KPK," katanya menanggapi twit Guntur Romli tentang twitwar ini.



Tentu saja tuduhan yang terakhir merupakan tuduhan serius. Sudah banyak deretan tuduhan serius Fahri Hamzah. Anehnya, hingga saat ini, ia tak mampu memberi penjelasan apalagi bukti terkait itu. Lagipula, Fahri Hamzah dan juga para pendukungnya harus sadar bahwa Pilkada telah selesai. Kalian menyuruh orang untuk move on, kenyataannya kalian yang belum move on.
Mendukung KPK adalah mendukung agenda pemberantasan korupsi, tak ada kaitannya dengan mendukung salah satu paslon dalam Pilkada 2017. Pemberantasan korupsi merupakan agenda kita bersama sebagai bangsa. Ini amanat reformasi.
Namun poin menarik yang akan saya bahas dari twit Fahri Hamzah itu adalah mengenai partai baru tersebut. Twitnya yang lain menyebut kami hanya pencitraan. Ini lucu sekali sebenarnya, kebaruan partai politik jadi alasan bagi Fahri Hamzah untuk mendelegitimasi argumen soal KPK?
Mungkin Fahri Hamzah kurang gaul alias kurang baca berita. Coba Fahri Hamzah tengok Perancis yang kemarin Presidennya duduk sebelah Presiden Jokowi ketika KTT G-20 di Jerman. Seorang pemuda bernama Emmanuel Macron (39) terpilih menjadi Presiden termuda di Prancis. Partai politik Macron baru berdiri selama 14 bulan, tapi kini berhasil meraih suara mayoritas parlemen Prancis. En Marche, partai politik baru itu menang hingga 43% atau 301 kursi dari 577 kursi yang tersedia di parlemen.
Jangan meremehkan kebaruan, Pak Fahri. Dulu, En Marche pun ditertawakan oleh partai-partai mapan lainnya di Perancis. 14 bulan kemudian, anggotanya mencapai 200.000, pendirinya menjadi presiden, dan kursi parlemen dipenuhi oleh mereka.
Tak lama setelah twit Fahri Hamzah itu, pendukungnya menyerang saya, bukan dengan argumen yang disertai fakta dan data, tapi dengan alasan bahwa saya anak bau kencur dan tak pantas diladeni oleh Fahri Hamzah.
Sejak kapan ada alasan seorang pimpinan DPR tak perlu meladeni perdebatan mengenai isu pemberantasan korupsi karena argumen tersebut keluar dari seorang anak bau kencur?



Ternyata sesat pikir Fahri Hamzah memang menular ke para pendukungnya. Logika ini sangat kacau. Karena, jika ini alasan yang kalian pakai, apakah kalian juga akan menyatakan bahwa Sukarno, Hatta, Sjahrir, dan pendiri bangsa lainnya merupakan anak bau kencur yang tak pantas diladeni oleh Belanda pada masa itu?
Pendiri bangsa kita berjuang sejak usia yang sangat muda. Sukarno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) ketika usianya 26 tahun. Ya, seperti kalian suka menyebutnya, Sukarno berjuang sejak "bau kencur" dan mendirikan partai politik baru yang mampu mengorganisir kekuatan massa melawan penjajahan Belanda.
Dan jelas saja, Belanda tak menganggap enteng kekuatan "anak bau kencur" Indonesia. Pendiri bangsa pernah dipenjara oleh Belanda karena mereka khawatir kekuatan anak muda yang kalian sebut bau kencur itu bisa menumbangkan rezim kolonial mereka. Apalagi kekuatan ini mewaklili suara publik ketika itu.
Saya penasaran, apa yang akan kalian nyatakan jika hidup di zaman itu? "Sudahlah, Belanda! Jangan ladeni mereka. Masih bau kencur kok," begitukah?
Ketika Fahri Hamzah turun ke jalan agar Soeharto lengser, bukankah dirinya juga masih bau kencur? Fahri Hamzah dengan lantang bersuara ketika itu. Hingga detik ini pun, Fahri masih lantang. Sayang kelantangannya hari ini dipakai untuk mencerca KPK tanpa bukti yang jelas.
Lagipula, begini lho, kalau memang saya ini anak bau kencur yang menurut kalian akan kalah telak kalau berdebat dengan Fahri Hamzah, ya sudah, hadapi saja. Toh kalau memang betul Fahri Hamzah bisa skak mat argumen saya secara terbuka, kalian juga kan sebagai pendukungnya yang senang.
Saya siap mempertahankan argumen saya soal KPK dengan fakta dan data. Fahri Hamzah menyatakan dalam twitnya di atas bahwa ia ingin mendidik saya. Kalau begitu, mari jalankan fungsi pendidikan tersebut, bukan dengan menghindar dengan alasan tidak selevel, tapi hadapi dengan argumen yang berdasarkan fakta dan data pula.
Setiap anak muda punya tanggung jawab untuk berkontribusi bagi Indonesia. Jadi, jangan salahkan saya sebagai anak bau kencur yang ingin mempertahankan idealisme untuk memerangi korupsi dan mendukung KPK sebagai garda terdepan yang melawan para koruptor.
Saya juga tak mau tuduhan-tuduhan Fahri Hamzah dinilai wajar oleh orang-orang. Seorang pimpinan DPR harus bisa mempertanggungjawabkan argumen dan tuduhannya. Ini penting untuk menjaga martabat DPR. Sekali lagi, hadapi saja saya dan argumen saya, tak perlu takut, toh saya hanya anak bau kencur, kan?kumparan

Sebut Di Surga Ada Pesta Sekh, Benarkah Kenikmatan Surga Seperti Digambarkan Ustadz Ini ?

 

“Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan” (QS. As-Sajdah :17)

Hari akhir, akhirat, surga dan neraka menjadi ranah gaib. Gaib bukan berarti tidak ada. Dalam setiap agama dan kepercayaan, tema-tema tersebut mesti diimani meski untuk membuktikan secara ilmiah jangkauan ilmu manusia belum bisa membuktikan keberadaan alam-alam tersebut.

Tetapi, ya itulah. Tidak semua point atau tema dalam agama yang bisa dijelaskan secara akal. Nah, ranah yang masih belum bisa dijelaskan secara akal, disebut dengan ranah gaib. Bagi yang meyakini kebenaran agama, kita dituntut untuk memercayainya, meyakininya bahwa hal itu benar-benar ada.

Lantas, darimana kita mengetahui tentang keberadaan alam gaib ? Tentu saja dari utusan Tuhan, yakni nabi dan rasul. Mereka sebagai pembawa berita, pemberi informasi, penyambung lidah Tuhan yang memberikan kabar kepada umat manusia tentang alam-alam tersebut.

Namun, interpretasi mengenai kenikmatan surgawi atau bahkan hukuman di neraka terkadang dijelaskan secara maknawi. Penuh dengan simbol-simbol dan tidak bisa diterjemahkan secara literal. Oleh karenanya, untuk menafsirkannya tidak boleh sembarangan, yang bakalan merusak pemaknaan kita terhadap alam akhirat, surga dan neraka.

Tapi sayangnya, sebagian kita justru asyik dan merasa paling tahu mengenai kenikmatan surga dan hukuman di neraka. Kita mengambil mudahnya saja. Bahwa kenikmatan surga adalah bidadari, sungai madu dan susu beserta seabrek kenikmatan lainnya. Begitu pula sebaliknya ketika kita menjelaskan hukuman di neraka. Seakan-akan kita lebih pintar dan mengerti daripada utusan Tuhan sendiri. Hal ini juga yang dipercayai sebagian ulama, ustadz atau mereka-mereka yang menyebut dirinya demikian. Seperti terlihat dalam ceramahnya Ustadz Syam di sebuah stasiun televisi nasional yang diunggah ke media youtube. Ceramah subuh tersebut memang terlihat dipotong, sehingga kita mendapatkan point bahwa di surga ada sebuah “pesta sex.” Sayangnya, kelanjutan dari ceramahnya tidak diulas lebih jauh. Perlu “Tabayyun” dan konfirmasi kepada ustadz yang bersangkutan, apakah memang demikian pendapatnya ?

Tapi, jika memang demikian kepercayaan sang Ustadz maka bisa dikatakan Sangat disayangkan. Disebut sangat disayangkan karena penggambaran surga seperti itu hampir diamini sebagian besar umat ini. Bukankah memang ini juga yang diajarkan sebagian guru-guru agama kita semenjak kecil ? JIka seorang lelaki muslim masuk surga maka kelak akan mendapatkan bidadari. Penggambaran bidadari sebagai sesosok perempuan cantik, molek dan selalu perawan adalah cerita lumrah yang diceritakan dari generasi ke generasi umat Islam. Penggambaran atau penafsiran seperti ini seakan sudah menjadi kebenaran itu sendiri. Padala, kembali lagi, itu hanyalah penafsiran terhadap ayat-ayat kitab suci. Maka, ketika semasa kecil penulis mengajukan pertanyaan kritis kepada sang guru agama, bagaimana dengan posisi seorang perempuan muslim yang sholeh, apakah ia akan mendapatkan bidadari juga ? Tidak ada jawaban yang memuaskan dari sang guru. Seakan-akan surga itu diperuntukkan untuk Kaum Adam saja.

Dalam Al-Qur’an sendiri terdapat ayat yang menerangkan bahwa orang-orang beriman dan beramal kebajikan di surga kelak akan memperoleh “azwaajun muthahharah” (Al-Baqarah 25; Alu Imran 15; An-Nisa’ 57) atau “huurun `iin”(Ad-Dukhan 54; Ath-Thur 20; Al-Waqi`ah 22). Barangkali karena kebanyakan penafsir kita laki-laki, maka dalam tafsir-tafsir Al-Qur’an bahasa Indonesia “azwaajun muthahharah” sering diterjemahkan “istri-istri yang suci”.

Arti terjemahan yang berbau perbedaan gender ini perlu segera mengalami reformasi, sebab dalam bahasa Arab istilah “azwaaj” (plural dari “zawj”) tidak melulu berarti “istri”, melainkan dapat juga berarti “suami” atau “pasangan” atau “kelompok”, tergantung dari konteks masalahnya.

Sedangkan kata “huur”, yang sering diterjemahkan sebagai “bidadari”, berasal dari tiga huruf dasar ha-waw-ra yang artinya “teman setia”. Istilah ini berlaku baik bagi pria maupun wanita, dan sama sekali tidak merujuk kepada gender tertentu, apalagi dengan konsep “bidadari” yang berasal dari pemikiran pra-Islam. Dari akar kata ha-waw-ra,muncul “huur”, “hawariy” atau “huwaar”, yang semuanya berarti “teman setia”, bisa jadi laki-laki dan mungkin juga perempuan.

Sesungguhnya penafsiran surga yang sering diceritakan dari generasi ke generasi umat Islam sepanjang masa adalah imbalan yang sifatnya duniawi. Imbalan kenikmatan yang “sudah” pernah dirasakan di dunia ini juga. Padahal ,sejatinya seperti disebutkan dalam ayat pembuka di awal paragraf ada penegasan, “Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti.” Hal ini sejalan dengan hadits Nabi Saw :

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda : “Allah SWT Berfirman : Telah Aku siapkan bagi Hamba-Hamba-Ku yang sholeh, apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan didengar oleh telinga dan terlintas dalam benak manusia.” Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu bermacam-macam nikmat yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Shahih Muslim-Shahih Bukhari).

Dengan demikian, baik dari ayat Al-Qur’an sendiri dan hadits Nabi Saw, kenikmatan surga jauh berada di atas level kenikmatan duniawi, apalagi hanya sekadar “pesta sex” yang dipercayai sebagian kalangan. Dengan kata lain, kenikmatan surgawi adalah sebuah kenikmatan yang belum pernah dirasakan oleh panca indera kita. Sebuah kenikmatan yang melampaui itu semua. seword

Anies Baswedan di-Bully Netizen Gara-gara Lakukan Tindakan Ini

 


Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta (terpilih) di-bully sejumlah netizen gara-gara melakukan tindakan seperti ini.

Melalui akun instagramnya, Anies mengaku baru saja mengikuti pengajian rutin Kliwonan Habib Luthfi di Pekalongan, Jawa Tengah.
Usai mengikuti pengajian tersebut, lalu lintas di jalanan sekitar dari dan atau menuju tempat acara sangat macet.
Anies yang mengenakan kemeja putih dan bersarung kemudian mendapat tawaran tumpangan sepeda motor.
Karena Romadhon, teman yang menawari motor tersebut, memakai kain sarung, Anies pun menawarkan diri yang menyetir sedangkan Romadhon duduk di belakang menjadi penumpang.
Dalam foto itu terlihat, Anies memakai helm tetapi tidak cikunci sehingga talinya terlihat menggantung, sedangkan penumpangnya tidak memakai helm.
Bahkan, sang penumpang pun melepas kopiah hitam dan memegangnya menggunakan tangan kiri.
Sepeda motor yang ditumpangi merek terkenal dan sepertinya masih baru sehingga menggunakan nomor bantuan berwarna merah.
Anies menulis status: @aniesbaswedan Sepulang mengikuti pengajian kliwonan Habib Luthfi di Pekalongan. Lalu lintas macet luar biasa.
Mas Romadhon, menawarkan tumpangan; karena pakai sarung maka saya ajak tukar posisi: saya di depan dan dia di belakang. Naik motor pakai sarung terasa sejuk.
Selamat berakhir pekan, teman-teman.
Inilah komentar para netizen.
Sandiruswanda: Ko yg belakang gak pake helm pak?
Pancasila_enthusiast: ini pak yg namanya teladan? tidak memakai helm di jalan raya?
Hendie_hs: Belum jd gubernur sdh berani bonceng 2 ga pake helm gmna nanti nih ckckck
Opickar007: Dikancingin dong pak tali helmnya
Dhany_wijayaa: Dikancingin helm nya pak biar kaya beneran
Septianbdmnty: dack amanah
Imrilqzfrdn: DP 0% gimana pak?
Muhammadridhoagung_: Numpang ngakak
Ramadityap: Janji janji manis akankah dibuktikan kelak?? Jangan sampai hanya untuk menangin pilkada aja
Robby_oc_: tempat reklamasi mau di jadiin apa pak katanya ?
Pekanbaru_: luculucuanDp nol rupiah gimana
Ni2ngchan: Dilantik aja belom bapaknya.... so pasti dia bakal merealisasikan janjinya secara bertahap... sabar bro
Deek_ady: Wkwkwkk di bully
Randysssss: Hahahahaha kalo gubernur langgar aturan mah bebas. Yg penting seiman yg penting masuk sorga. Amiiin
Medusarevenge: Cieeee gubernur santun, pakai helmnya ga santun... Nyontohin ngeboncengin org juga ga santun sama peraturan ( baca : ga pake Helm) , plat nomernya juga ga santun... Yg penting mulut santunn yeeeeee hahaha..... 
sumber;infomenia