Parah, Anies Tidak Sadar Kalau APBD Bisa Diawasi Warga, Sudah Sejak 2013 Loh!!

 



KOMPAS.com/Dea Andriani
Calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno usai menghadiri pertemuan dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat (23/3/17).

Saya tidak bisa lagi mengategorikan Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kepada golongan manusia bumi bulat. Anies memang sangat cocok disebut sebagai kaum bumi datar. Anies sudah melakukan metamorfosis sempurna bukan lagi sepandangan dengan FPIers, tetapi sudah satu roh dan jiwa dengan FPIers.


Perubahan Anies ini sudah menyadarkan banyak pengagumnya yang sangat terpesona dengan gagasan gerakan Indonesia Mengajar, Kelas Inspirasi, dan Turun Tangan. Orang-orang ini telah sadar bahwa mereka telah dihipnotis dan ditipu dengan gaya manis Anies dan gesture tubuh yang sangat mempesona. Kini mata mereka terbelalak melihat parahnya ternyata karakter Anies sebenarnya.

Saya sendiri tidak menyangka, bukan hanya karakter, intelektualitas dan kepakaran Anies jatuh nyungsep sampai tingkat paling rendah. Sebagai mantan rektor dan seorang PHD, saya menilai Anies sudah sangat jauh menurun kualitasnya. Sering salah data dan salah omong merupakan perbuatan tidak tepat dilakukan seorang akademisi.

Hari ini, Jumat (23/3/17), Anies kembali menyatakan sesuatu yang tidak masuk akal. Entah sadar atau memang lagi mabok, Anies terus menerus menyebutkan open governance. Anies merasa bahwa pemerintahan Ahok belumlah open governance dan masih mengusung good governace.


“Pertanyaan tadi kenapa di Jakarta belum (diterapkan open governance), saya rasa soal kemauan (Pemprov DKI). Kalau infrastrukturnya sudah ada. Di tempat lain sudah pake lho,” ujar Anies, usai menghadiri pertemuan dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat (23/3/17).


“Jakarta pimpinannya aktif bersosial media, tapi tidak memanfaatkan teknologi untuk pemerintahannya,” ujar Anies.

Entah harus mau mengatakan apa dengan pernyataan Anies ini. Mau dibilang bodoh, dia titelnya lebih tinggi dari saya yang sarjana. Mau dibilang tidak waras, Anies sekarang statusnya cagub dan sudah lolos tes kesehatan jiwa. Saya bingung mau bilang apalagi menggambarkannya.


Padahal kalau mau jujur dan mau saja mencari dengan rendah hati, maka Anies bisa tahu kok kalau DKI Jakarta sudah open governance sejak 2013. Dan sudah dimuktahirkan Ahok dengan selalu mengupload rapat dan keputusan mereka. Kalau rakyat mau protes bisa langsung mengadu. Pengawasan juga bisa dengan qlue dan masih banyak aplikasi lainnya. Lalu apa sih yang dimaksud Anies??

Anies sepertinya sudah kehabisan akal menyerang pemerintahan Ahok. Isu tidak penting pun disampaikan seolah-olah memang tidak ada keterbukaan dan keterlibatan warga dalam pemerintahan Ahok. Padahal sudah sangat terbuka pemerintahan Ahok, bahkan gajinya pun Ahok bukakan. Apa iya Ahok mau buka baju juga??



Transparansi anggaran yang digaungkan Pemprov DKI bukan lagi sekadar slogan semata. Kini warga Jakarta sudah dapat melihat seluruh proses penggunaan anggaran secara online yang dimuat dalam website www.jakarta.go.id. Selain secara online, Pemprov DKI juga akan memasang informasi APBD tersebut secara manual dengan menempelnya di setiap kantor RW yang mulai direalisasikan pekan depan.

Namun, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, meminta waktu untuk pembuatan poster APBD tersebut. Pasalnya, dokumen yang harus dicetak cukup tebal.


“Yang posternya seminggu (jadi) itu kurang lebih. Bisa lebih, bisa kurang. Kan itu tebal dokumennya,” kata Jokowi, Kamis (28/2/2013).

Ada juga sekarang situs apbd.jakarta.go.id yang dengan jelas membukakan APBD Jakarta. Semua bisa diakses warga semua peruntukannya. Yang nantinya bisa diawasi dengan mengecek akun youtube pemprov DKI.

Anies memang sangat aneh. Jakarta sudah begitu terbuka masih juga dikatakan tidak terbuka. Nanti semua hal di Jakarta ini dinilainya dengan penilaian yang aneh, supaya warga dibodohi dan disesatkan dengan informasi yang tidak benar. Saya jadi paham, kenapa Ahok dan Djarot sangat geram dengan pembodohan dan penyesatan yang dilakukan Anies di dalam debat. Saya yakin, anda juga geram.

Salam open governance.

No comments:
Write komentar