Mengapa Ahok Sangat Dimusuhi Oleh Hary Tanoe ?? Ini Jawaban Lengkapnya

 

Persaingan Bisnis dan beberapa fakta menunjukan bahwa sampai saat ini media media kepunyaan Hary Tanoe selalu menyerang Ahok, tapi kenapa hal itu bisa terjadi, dan ada apa soal Hary Tanoe dan Ahok ??? mungkin kultwit dari Kangdede88 ini bisa menjadi jawaban dan tentunya ini adalah salah satu pandangan, banyak sekali cerita lainnya yang menyebutkan hubungan keduanya tidak baik gara gara papan reklame di Jakarta, dan soal keduanya yang satu gereja tersebut
baca juga
Lulung: Lebih Baik Jalan Macet daripada Pemprov Gusur PKL Tanah Abang
Muak Dengan Ceramah Rizieq Shihab, Pengajian Akhirnya Ricuh Jama'ah Minta Bos FPI...

Wiranto Merasa Muak Densus Tidak Dihargai , Angkat Bicara Soal Kritikan DPR Tidak...
Nilai-nilai Yang Ahok Perjuangkan Lebih Kencang Saat Berada di Penjara

Ini adalah tulisan lama yang mana sudah bermunculan dari 2016 lalu - silahkan disimak baik baik,


Akun Dede Budhyarto @kangdede78 Membuat Kultweet Yang Cukup mengejutkan perihal alasan kenapa Bos partai perindo Harry Tanoe sangat tidak suka dengan ahok Walau sama sama etnis tionghoa

Setiap saat kita pasti menyaksikan sendiri bagaimana isi berita di media Harry Tanoe baik itu global tv ,MNC , okezone.com maupun sindonews.com yang selalu menyudutkan ahok

Berikut ini hasil analisa Akun Dede Budhyarto @kangdede78 Di Chirpstory.com tentang penyebab Harry Tanoe Tidak suka Dengan Ahok:

Maaf teman saya yg kerja di MNC Group malam ini saya mau kultweet, jgn tersinggung yah..kita ttp teman! ini sesuai hasil pertemuan dgn ahok!

Ini bukan Asumsi...ini bukti sila, klo ngerasa pinter di tanya langsung saja kepada yg bersangkutan. Kultweet saya mulai..jreng....!

Ini Penyebab Harry Tanoe Perintahkan MNC Menyerang Ahok

Tidak perlu kaget membaca, memyaksikan media MNC Grup yang dimiliki Harry Tanoe isinya menyerang Ahok terus.
Ini bukti yg paling baru: Okezone bikin berita bohong. Mereka tulis survei LP3ES mengungkapkan 61% responden percaya Ahok korupsi.
Padahal itu hanyalah hasil polling Twitter Rustam Ibrahim yg adalah mantan Direktur LP3ES. Kok polling Twitter dibilang survei LP3ES?

Ini namanya jurnalisme jorok, buka link ini >>>http://goo.gl/RhzONI

Harry Tanoe dengan segala upaya menghalangi Ahok maju lagi sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Sebagai gantinya Tanoe menyokong Yusril Ihza Mahendra, kandidat yang bisa dijadikan boneka MNC mengingat sejarah hubungan lama mereka
sejak kasus Sisminbakum muncul. HT tak ingin melihat Ahok menjadi orang nomor satu di Balai Kota.
Kebencian Harry Tanoe pada Ahok karena dua hal: terkait lahan untuk apartemen di Kemang dan proposal Harry Tanoe untuk pasang iklan
di 2000 titik di sekitar halte Busway. Dua hal itu yang bikin Harry Tanoe dendam kesumat kepada Ahok.
BACA JUGA:

[##eye## Anis; Merasa Kurang Diperhatikan Warga Jakarta. "Yang Menang Itu Kami lho, Itu Namanya Tidak Menghargai Gubernur Terpilih" ##eye##]

Sepotong tanah di Kemang ingin dibuat apartemen oleh Harry Tanoe, padahal peruntukannya adalah ruang terbuka.
Harry Tanoe nego ini-itu, janji bikin ini-itu supaya diizinkan, tapi tetap ditolak oleh Ahok.
Ahok belajar dari pengalaman menghadapi Lippo di Kemang yang ngakalin ketentuan peruntukan ruang terbuka.

Soal proposal 2000 titik iklan, Harry Tanoe bersedia membayar sewa Rp. 5jt/tahun ke Pemda DKI Jakarta dgn prioritas pada 1000 titik dulu.
Sedangkan 1000 titik lainnya tetap di minta Harry Tanoe tidak jatuh ke tangan orang lain.
Harry Tanoe ternyata sudah menggandeng perusahaan periklanan dari Prancis untuk proyek itu.
Ahok menyelidiki, ternyata nilai jual per titik iklan mencapai Rp. 100 juta. Murkalah Ahok.
Rencana kontrak kerjasama iklan dengan HT dibatalkan.
Maka sejak itulah media-media Harry Tanoe diperintahkan untuk selalu menyerang Ahok.
Pilih laksanakan perintah bos besar atau surat pemecatan menanti.
Sekian semoga telinga, mata pembuluh darah yg baca mendidih, saya ikut senang, Anda?

chripstory - https://chirpstory.com/li/311600

NAH YANG KEDUA

SEBAB MENGAPA HARY TANOE YANG SANGAT MEMBECI AHOK SETENGAH MATI

Indonesia yang mayoritas beragama Islam kini punya dua politisi berdarah Tionghoa dan beragama Kristen Protestan, Basuki Tjahaya Purnama dan Harry Tanoesudibyo. Mereka berdua adalah dua kampiun dengan kekuatan yang berbeda. Apa saja kekuatan mereka? Dan kenapa Hary Tanoe benci Ahok setengah mati? Mari kita simak satu per satu.
Baca juga:

[##eye## Ketua GNPF MUI Akui Dapat Kucuran Dana 100 Milliar Lebih dari SBY dan Prabowo Untuk Demo Ahok ##eye##]

Harry Tanoesudibyo

Hary Tanoe adalah seorang pengusaha pemilik MNC Group yang juga politikus pemilik Partai Perindo. Sebelum membentuk Partai Perindo, Hary Tanoe permah malang melintang di beberapa parpol, yaitu NasDem dan Hanura.

Ketika Hary Tanoe berkongsi dengan Surya Paloh di Partai NasDem, keinginannya terlalu tinggi. Hary tanoe ingin menjadi calon Presiden. Surya Paloh pun merasa geli. Maka hengkanglah Hary Tanoe dari NasDem, lalu merapatlah dia ke Hanura.

Gagal melampiaskan nafsu syahwat politiknya di Hanura, Harry Tanoe akhirnya cabut dari Hanura nesutannya Wiranto dan bikin partai sendiri. Pengusaha yang pernah masuk daftar orang terkaya peringkat ke-22 di Indonesia versi Majalah Forbes itu akhirnya mendeklarasikan Partai Perindo pada tanggal 7 Februari 2015.
baca juga: 
[##eye## Hary Tanoe Akan Menjadi Mualaf Untuk Mendampingi Prabowo Sebagai Calon Wapres Tahun 2019 ##eye##]
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Harry Tanoe adalah pengusaha yang kerap menempel dan selalu mengabdi pada kekuasaan. Ia adalah bagian dari dari kelompok “cognoscenti“, yaitu orang-orang yang mondar mandir di pusat-pusat kekuasaan. Di era Soeharto, Harry Tanoe dikenal dekat dengan trah Cendana. Dari sanalah dia membangun kerajaan bisnisnya.

Setelah Cendana tumbang, Hary Tanoe merapat ke penguasa berikutnya demi kelancaran bjsnisnya. Di era SBY, Hary Tanoe pernah diutus Cikeas untuk menemui Ketua KPK saat itu, Antasari Azhar, agar tidak memenjarakan besannya SBY, Aulia Pohan, yang saat itu terlibat kasus skandal korupsi. Namun permintaan Cikeas melalui Hary Tanoe saat itu ditolak mentah-mentah oleh Antasari Azhar.

Antasari Azhar tetap pada pendirianya bahwa hukum dan keadilan harus ditegakkan. Lagipula, KPK sudah punya SOP sendiri terkait penanganan kasus tersangka korupsi yang tidak bisa diutak-atik oleh siapapun, termasuk Presiden sekalipun.
Itulah sosok seorang Hary Tanoesudibyo, seorang pengusaha sekaligus politisi yang kerap menempel pada kekuasaan demi kerajaan bisnis-bisnisnya.

Sekarang mari kita bicara tentang sosok dan kiprah Basuki Thahaja Purnama atau yang akrab dipanggil dengan sebutan Ahok.
Baca juga: 

[##eye## Ditanya Siapkah Masuk Penjara? Jawaban Ahok Bikin Melongo... ##eye##]

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah politisi Tionghoa beragama Kristen Protestan lainnya yang juga menghiasi dunia persilatan perpolitikan tanah air. Tidak seperti Hary Tanoe yang tajir dan banyak duitnya, karir politiknya Ahok justru dimulai dari nol. Ahok mengawali karirnya dengan menjadi anggota DPRD Belitung Timur.

Melalui perjalanan yang panjang dan berliku, Ahok akhirnya terpilih menjadi Bupati di tanah kelahirannya tersebut. Selama bertahun-tahun Ahok mengabdikan dirinya membangun Belitung Timur dengan segenap kekuatanya demi kemaslahatan warganya. Setelah sukses menjadi Bupati di Belitung Timur, Ahok lalu berangkat menuju Senayan karena ia terpilih menjadi anggota DPR RI.

Dari situlah titik awal kebangkitannya. Ahok memdedikasikan dirinya kepada negara dengan menjunjung tinggi integritas kebangsaan dan kejujuran sebagai pejabat negara uang digaji dari uang negara.
Dari Senayan, karir Ahok naik lagi. Ia menuju Balai kota setelah terpilih menjadi Wakil Gubernur mendampingi Jokowi yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pada tahun 2014, setelah perjuangan yang berliku dan penuh onak duri, Jokowi akhirnya terpilih jadi Presiden.

Dengan terpilihnya Jokowi menjadi Presiden RI, secara konstitusi dan perilundang-undangan yang berlaku, Ahok akhirnya naik dan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi.

Itulah sekilas kiprah Ahok yang berliku dengan perjuangannya menjunjung tinggi integritas serta dedikasinya kepada negara.

Dua Kampiun Dengan Kekuatan yang Berbeda

Hary Tanoe dan Ahok adalah dua orang politisi dengan latar belakang etnis dan agama yang sama. Mereka berdua sama-sama berdarah Tionghoa dan sama-sama beragama Kristen Protestan. Tapi keduanya berbeda sangat jauh, sama-sama memiliki kekuatan yang berbeda bagaikan Beauty and the beast.

Yang satu penjilat penguasa dan bikin partai politik demi kelancaran kerajaan bisnisnya, yang satu mengabdi kepada rakyat dengan tulus dan tanpa pamrih demi kemakmuran dan kesejahteraan warga yang dipimpinnya.

Jakarta yang terus berbenah di jaman Ahok

Kiprah Ahok di rimba belantara Jakarta ini penuh dengan perjuangan dan penderitaan. Namun Ahok tetap tegar. Kecintaannya untuk merubah Jakarta menjadi kota yang lebih baik dari sebelumnya memang susah dibendung. Segala onak duri dan kerikil-kerikil tajam yang mrnghalangi perjuajgannya merubah kota Jakarta, dilibasnya tanpa kenal kompromi.

Ahok juga adalah sosok yang sangat anti korupsi. Ia pernah sukses menyelamatkan uang negara sebesar Rp 12 triliun dari oknum jahil DPRD DKI yang mempermaikan anggaran APBD dalam kasus UPS. Akibatnya ia hampir dipecat secara berjamaah oleh DPRD DKI Jakarta.

Namun untungnya Ahok tetap tegar dan kuat menghadapi serangan dan terjangan para oknum busuk di DPRD DKI yang berang other income mereka diberangus Ahok tanpa ampun. Ahok tak segan-segan bertindak frontal melawan para oknum koruptor yang bersarang di DPRD DKI, tempat berkumpulnya para oknum manusia jadi-jadian perampok uang negara.

Komitmennya Ahok cuma satu, melayani rakyat dengan tulus dan mewujudkan keadilan sosial bagi setiap golongan, tidak peduli golongan miskin atau kaya, Islam atau Kristen.

Nyalinya Ahok sudah teruji. Ahok adalah pejabat bernyali yang tidak mempan intimidasi dan perang urat saraf murahan. Ia tetap memegang teguh prinsipnya untuk merubah Jakarta menjadi kota yang manusiawi dan layak huni. Jakarta yang tadinya kumuh, kotor, jorok dan berantakan, pelan-pelan mulai berbenah. Banjir dan macet secara perlahan mulai teratasi.

Sungai yang kotor dan jorok di jaman Sutiyoso menjadi Gubernur DKI Jakarta
Sungai yang bersih di jaman Ahok dengan program revitalisasi sungai


Birokrasi ia terapkan lebih manusawi dengan konsep satu pintu untuk melayani warga DKI Jakarta yang membutuhkan pertolongannya. Sistem subsidi kepada orang miskin pun berjalan baik. Kondisi ini sangat jauh berbeda dibandingkan dengan jaman Gubernur-Gubernur terdahulu.

Pembangunan Simpang Susun Semanggi tanpa menggunakan sepeser pun APBD DKI.

Ahok Rivalnya Hary Tanoe

Sekalipun sama-sama berdarah Tionghoa dan beragama Kristen Protestan, Hary Tanoe tidak mau mendukung Ahok. Hary Tanoe memutuskan untuk merapat ke pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Alasan Hary Tanoe karena Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memenuhi kriteria sebagai pemimpin Jakarta untuk lima tahun ke depan.

Sebelum mendukung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, sebelumnya Hary Tanoe mendukung Yusril Ihza Mahendra sebagai kandidat calon Gubernur DKI Jakarta untuk melawan Ahok. Tentu saja ada sebab musababnya kenapa Hary Tanoe sangat membenci Ahok, padahal mereka berdua sama-sama keturunan Tionghoa Kristen.

Ada dua hal yang membuat Hary Tanoe tidak menginginkan Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta lagi, yaitu terkait lahan untuk Apartemen di Kemang dan proposal Hary Tanoe untuk pemasangan iklan di 2,000 titik di sekitar halte busway.

Kebencian Hary Tanoe yang pertama dipicu oleh permasalahan sebidang tanah di Kemang yang ingin dibangun Apartemen oleh Hary Tanoe. Setelah dipelajari dengan seksama oleh Ahok, ternyata tanah tersebut diperuntukkan untuk ruang terbuka. Hary Tanoe berupaya nego dengan berbagai janji, namun ditolak Ahok.

Kebencian Hary Tanoe yang kedua yaitu dipicu oleh Proposal 2,000 titik iklan dimana dalam Proposal tersebut Hary Tanoe bersedia membayar sewa Rp 5 Juta per tahun kepada Pemprov DKI Jakarta dengan prioritas 1,000 titik lebih dahulu dan 1,000. Hary Tanoe menggandeng perusahaan periklanan dari Prancis untuk proyek tersebut.

Ahok lalu mempelajari dan mendalami proposal Hary Tanoe tersebut dan ternyata Ahok temukan bahwa sebenarnya nilai jual per titik iklan mencapai Rp 100 juta. Ahok pun murka dan membatalkan rencana kontrak kerjasama iklan dengan Hary Tanoe. Sejak saat itulah Hary Tanoe dendam sama Ahok. Seluruh MNC Group yang dimiliki Hary Tanoe diperintahkan Hary Tanoe untuk terus menyerang Ahok dengan berbagai pemberitaan yang menyudutkan Ahok.

Hary Tanoe yang kini merapat ke paslon Anies Baswedan dan Sandiaga Uno

Dalam dukunganya kepada Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Hary Tanoe bilang bahwa Jakarta saat ini butuh pemimpin seperti Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang bisa berdiri di tengah masyarakat tanpa membedakan agama, golongan, etnis, suku dan status sosial.

Hal ini ia lakukan untuk menjegal Ahok agar gagal jadi Gubernur DKI Jakarta. Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pun diyakininya bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila untuk mempersatukan warga Jakarta yang multietnis dan beragam keyakinan.


baca juga:I Gede Pasek Sampai Iri Kepada Ahok,Makin Ditekan Makin Bersinar,Vonis 2 th Dongkrak Popularitasnya Jadi Gila-gilaan


Namun Hary Tanoe lupa, hampir setiap jam iNews TV miliknya terus menerus menayangkan acara-acara yang memfasilitasi penolakan terhadap Ahok karena Ahok non-muslim. Bukankah itu sama saja dengan menjitak jidatnya Hari Tanoe sendiri, karena dia juga non muslim keturunan Tionghoa. Bagaimana bisa televisi miliknya turut aktif propaganda menolak pemimpin non-muslim?
Baca juga : [##eye## CSIS : Intervensi JK Itu Untuk Kurangi Dominansi Prabowo !! ##eye##]

baca juga : [##eye## Jokowi Kembali Diuji Kepiawaiannya Menghadapi Hantaman, Kali Ini Lewat Tjahjo Kumolo ##eye##]
baca juga : [##eye## Enggan Pulang, Rizieq Di Malaysia Dan Mau Lanjut Ke Eropa ##eye##]
Itulah sebabnya kenapa Hary Tanoe sangat membenci Ahok. Namun terlepas dari kebenciannya Hary Tanoe kepada Ahok, bangsa Indonesia saat ini butuh pemimpin yang berintegritas seperti Ahok. Setiap orang sah-sah saja menolak Ahok karena tidak setuju dengan program kerjanya. Tapi menolak Ahok karena agamanya, itu jelas melanggar konstitusi dan UUD 45 yang menjamin hak semua warga untuk memilih dan dipilih.wartabali
baca juga berita menarik lainya: 
Laskar Cikeas Beberkan Manuver Politik Jusuf Kalla
- [VIDEO] Seruan Tengku Zulkarnaen Akan Bunuh Ahok & Turunkan Presiden
Ahok Jadi Tersangka,Jokowi Korbankan Kuda Untuk Skakmat Lawanya2nya
- Minta Bantuan Komnas HAM, Begini Tanggapan Ketua Komnas HAM Yang Bikin Rizieq Makjleb!
Sri Mulyani : Ahok Bikin APBD Spektakuler, Berkat Beliau Masifnya Korupsi Bisa Dilumpuhkan
baca juga : [para gembong demo aksi bela islam kena karma dan azab]
- baca juga : [Skenario Baru Para Khilafer Gulingkan Jokowi, Jargon Negara Khilafah Dari Sabang Sampai Maroko Cuma Siasat Politikus Busuk]

No comments:
Write komentar